MENJADI IBU PART 1
Assalamualaikum,
Alhamdulillah setelah sekian lama baru nge blog lagi.
mau sharing pengalaman wie menjadi Ibu nih, hehehe
mulai dari awal hamil sampai di amanahi anak yang lucu banget, hehehe...
Trimester 1 (1-3 Bulan)
Setelah keguguran waktu itu, wie akhirnya gak terlalu memusingkan mempunyai anak, menikmati masa berdua dengan suami. Namun setelah 2 bulan keguguran, Allah kasih kepercayaan lagi untuk hamil kembali. Alhamdulillah bersyukur gak di kasih lama. Kehidupan wie mulai berubah. wie dan suami akhirnya ngekos dekat kantor wie untuk menghindari keguguran.
1 bulan pertama hamil rasanya mual-mual, gak nafsu makan, badan lemes dan emosi gak stabil.
namun karena wie pernah mengalami keguguran, semua rasa gak enak selama trimester 1 dilawan, dipaksa makan walaupun cuma sedikit. Sempat berantem karena hal sepele sama suami, emosi yang gak stabil coba untuk dilawan dan dihiraukan. memang trimester 1 itu masa-masa sulit mengatur emosi. hehehee...
buat ibu-ibu muda yang mau hamil atau baru hamil, usahakan di trimester 1 ini tetap sering makan walau gak banyak, dan makan yang bergizi dikarenakan tahap ini tahap krusial untuk pembentukan organ tubuh janin, semakin mual semakin bagus perkembangan janin tersebut.
untuk para suami pada tahap ini selalu support apa yang dibutuhkan istri. jangan terpancing dengan emosinya yang gak stabil. coba tenangkan dan kasih pengertian bahwa jangan dikalahkan dengan hormon yang membuat sensitif.
Trimester 1 juga rentan dengan keguguran, jadi pastikan para bumil agar tidak kecapean dan istirahat yang cukup.
Trimester 2 (4-6 Bulan)
Pada stage ini alhamdulillah sudah enak makan, segala pengen dimakan, bisa berproduktifitas kembali. Namun challenge di trimester ini adalah gak boleh segala dimakan. Anjuran dokter obgyn wie harus makan protein, sayur2an , sangat dikurangi karbo dan yang mengandung gula. jadi intinya harus diet sehat. Peer banget kan ketika lagi enak makan, segala pengen dimakan, apalagi yang manis-manis disaat itu pula dilarang sama dokter. ujian yang berat guys, secara wie orangnya seneng makan. hufftt.. tapi gpp demi c baby, ego wie dikesampingkan, hehehe..
Stage ini juga sudah bisa melihat jenis kelamin calon baby. saat yang ditunggu2 apakah baby laki2 or perempuan, walaupun keduanya sangat wie syukuri sih, tapi penasaran aja, heheee..
pada tahap ini juga, mungkin karena hormon atau memang hobby, entahlah.. yg jelas wie seneeenggg banget dandan, sampe2 mau keluar beli sesuatu di toserba aja harus dandan dulu.. sering mandi, gak suka kalau badan bau. pokoknya sangat concern sama penampilan aja.
Buat ibu-ibu yg pertama kali hamil dan sedang di stage ini, ikutilah anjuran dokter obgyn yaa.. demi kebaikan bersama juga.. dan pada stage ini pula ada keinginan2 yang sebelumnya tak terpikirkan atau tidak pernah melakukan yg akhirnya dilakukan, contohnya wie yg seneeng bgt dandan, hehehe.. gpp yang penting bumil senang dan bahagia, hehehee
Trimester 3 (7-9 Bulan)
Stage terakhir dari kehamilan, badan makin besar, gampang capek, gampang sakit pinggang, dan kadang sesak nafas. stage ini juga wie sering banget pipis, sampai pernah gak kuat dan akhirnya pipis di celana, ampuunn deh.. keinginan segala pengen makan yang gak dibolehin makin menjadi, kesabaran yang luar biasa untuk menahan makan yg di inginkan. Soalnya panggul wie kecil jd baby nya gak boleh terlalu besar, perjuangan banget bwt lahiran normal. setiap hari lari pagi agar persalinananya lancar. kadang suka males sih pengennya tuh rebahann aja, hehehee
terkadang suka ada rasa khawatir, nervous gimana nanti lahiran.. tapi harus pasrah dengan ketentuan Allah SWT.
Buat Ibu-ibu yang sedang menanti kelahiran, Pasrah aja, lakukan yang terbaik pada stage terakhir, dengan olahraga, makanan yg sehat, makan kurma minimal 3 buah setiap hari, sering2 sholat sunnah dan berdoa agar dilancarkan, pokoknya dengerin kata dokter obgynnya, kalau diharuskan ceasar lakukanlah, jgn maksain pengen normal.. yang penting keselamatan baby dan bumil, okok..
Next wie cerita perjuangan melahirkan normal dengan induksi, okok..
Komentar
Posting Komentar