THE POWER OF IKHLAS



Assalamualaikum,

Udara pagi yang lumayan cukup dingin, kebiasaan tiap pagi berbincang-bincang dengan mamah tercinta, heheee..
Kali ini perbincangannya mengenai Teman Mamah, (sebenarnya bukan Ghibah ya, hahaha) tetapi wie belajar dari kisah hidup teman mamah yang bagaimana tough nya sebagai seorang single parent. 
Sebut saja teman mamah ini Ibu A , hehee..

Ibu A ini bercerai dengan suaminya, dikarenakan suaminya meninggalkannya bersama istri mudanya dan tidak bertanggung jawab. Ibu A mempunyai 4 orang anak, yang 2 anak pertama sudah menikah dan 2 lagi belum menikah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya kontrak rumah,biaya sekolah anak bungsunya, Ibu A berjualan bermacam-macam kue (dan aseli Kuenya enakkk). Alhamdulillah Allah Maha Baik selalu ada jalan dan rezeki buat Ibu A ini.
Tak jarang Ibu A ini mengalami cobaan yang berat, dan akhir-akhir ini Ibu A mengalami cobaan yang menurut wie berat , huhuuuu..

Jadi ceritanya, Ibu A ini dulu ngontrak rumah di dpn rumah wie cuma desember kemarin sudah habis masa kontrak. Pemilik Rumahnya ingin menaikkan harga kontrakkan, kenaikannya sekitar 3 juta dari harga lama. Ibu A ini gak sanggup dengan harga segitu. Akhirnya Ibu A cari kontrakan lain. Adik dari Ibu A menawarkan rumahnya untuk di kontrak dan lumayan jauh harga dengan kontrakkan lama. Tanpa bepikir panjang pindahlah Ibu A ini ke Rumah kontrakan yang punya adiknya.
Ternyata Rumah Kontrakan Adiknya kondisinya belum ada tempat dapur, terus pembuangan air untuk cucian gak bener dan tempatnya pun kecil.
Mamah wie yang melihat langsung kondisi rumah Ibu A ini sangat sedih, terlebih Anak2 nya yang gak mengerti kondisi Ibunya , cuma malah menyalahkan Ibu A ini.

Tapi yang wie kagumi dari Ibu A ini, gak pernah sedikit pun ngeluh sama Mamah, Kalau pertemuan Pengajian ibu2 dikomplek menunjukkan wajah yang cerita, seolah-olah tidak ada beban hidup atau masalah hidup.
Subhanallahnya beliau rajin puasa senin-kamis nya, dan alhamdulillah mamah wie mencontoh ke Ibu A ini untuk lebih rajin puasa senin- kamis.

Mamah wie pernah nanya ke Ibu A, "Ibu gak capek bangun jam 2 subuh ke pasar sendiri, bikin kue sendiri, beberes nyuci dirumah sendiri?"
Jawaban c Ibu A dengan santai "daa bu nikmati aja, insyaAllah capeknya hilang, daa kalau gak gitu gakkan bisa dapet uang bu, hehee"

Dari Perbincangan wie dengan mamah tadi pagi, wie ngerasa betapa wie kurang bersyukur dan kurang menikmati hidup wie. wie belajar banyak sama kehidupan Ibu A ini, bahwa hidup itu harus dinikmati walau sepahit apapun, dan ikhlas menjalaninya.  InsyaAllah Allah akan kasih jalan dan hati kita akan selalu tenang.
Satu kunci kehidupan itu adalah untuk mencari Keridhoan Allah, dan wie yakin Ibu A ini mencari keridhoan Allah dengan ikhlas menjalani cobaan hidup.

Untuk Ibu A, semoga selalu diberikan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidupnya, Amiinn..





Komentar

Postingan Populer