MENYESAL MENIKAH..... ?!
Assalamualaikum,
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya" (Q.S Ar-Ruum : 21)
Satu kata apa yang wie rasa setelah menikah adalah ketenangan. Jauh beda saat masih single yang sering galau, bad mood dan rungsing gitu. Subhanallah Allah kasih rasa indahnya pernikahan dengan ketentraman. Bagi teman-teman yang sudah menikah pasti merasakan hal yang sama seperti wie rasakan.
* Tapi kan baru menikah 2 bulan? belum merasakan ber tahun-tahun menikah itu seperti apa..
Tergantung masing-masing individu yang menjalani pernikahan. Tidak bisa di pungkiri memang dalam sebuah hubungan yang lama bahkan sampai akhir hayat, ada rasa kebosanan. Namun balik lagi tujuan menikah itu apa ? Ibadah terlama itu adalah menikah dan setiap aktivitas nya mendapatkan kebaikan dari Allah. Jadi otomatis cobaannya juga gak sedikit. heheee..
* Khawatir biaya hidup setelah menikah!
Alhamdulillah selama 2 bulan menikah, rezeki kami berdua cukup gak kekurangan, walaupun memang gak banyak tapi Allah selalu cukupkan rezeki kami. Kami juga sempat specchless kok bisa ? Kami ingat dulu sebelum menikah dan mantap untuk menikah karena Janji Allah dalam Quran Surah An-Nur : 32
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui"
Allah sudah jaminkan rezeki yang cukup bagi hamba-Nya yang menikah.
Jadi teman-teman yang belum menikah, ayo menikah.. jangan khawatir biaya hidup, Percayalah.. Allah akan cukupkan rezekimu. Selalu doakan Suami/Istrimu diberikan rezeki yang berkah. Aminn..
*Ternyata selalu beda pendapat, selalu beda keinginan!
Kita menikah dengan manusia yang pastinya punya ego dan pemahaman yang berbeda. Kecuali kita menikah dengan patung, hehhee.. Jujur wie dengan dika sering beda pendapat, bahkan dalam hal memilih makanan dan tempat main, hehee.. tapi selama kita bisa negosiasi dengan pasangan kita, No Problem. Yang menjadi masalah, kita dahulukan emosi dan ego kita. Harus sama-sama belajar sabar dan meredam ego masing-masing. Selama dalam kebaikan, Why Not.
*Kok setelah nikah capek banget ya, harus ini..itu..
Kita hidup dengan pasangan kita bukan cuman setahun atau dua tahun, tapi selamanya.. Kita dengan pasangan kita harus jadi tim yang solid. Selama masih hidup berdua dan belum mempunyai momongan, belajar membagi-bagi tugas rumah tangga. Gak selamanya istri harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Jujur Dika sering masak dirumah, alhamdulillah karena wie gak bisa masak, tapi tetap harus bantuin masak juga sambil belajar. heheee... Salah satu faktor pemicu kebosanan, Ya ini... semua aktivitas dikerjakan sendiri. Apalagi kalau sudah punya anak, aktivitas rumah makin padat dan sharing pekerjaan rumah tangga itu solusi yang tepat. jadilah best partner ya guys..
*Yang terpenting dalam pernikahan..
Yang terpenting dalam pernikahan menurut wie ada 3 : Agama, Komunikasi dan Empathy.
Diibaratkan mata air di gurun pasir yang panas, ilmu agama di dalam pernikahan itu sangatlah penting. Dengan kita mempelajari ilmu agama khususnya tentang pernikahan yang baik menurut agama, InsyaAllah perjalanan pernikahan kalian tidak terasa sulit. Walaupun cobaan yang berat sekalipun akan berhasil dilalui.
Komunikasi yang baik dalam pernikahan sangatlah penting. Faktor pemicu keretakan rumah tangga karena minimnya komunikasi yang baik dengan pasangan. Komunikasikan selalu apa yang kita rasakan, butuhkan atau yang dirasa kurang nyaman. Wie sendiri masih belajar untuk mengkomunikasikan yang baik dengan Dika, karena memang komunikasi wie kurang baik ketika wie sedang marah, kesel atau kurang nyaman, lebih banyak dipendam. Alhamdulillahnya Dika sabar dengan kondisi wie yang seperti itu dan wie perlahan belajar mengkomunikasikan dengan baik. Intinya kita juga harus lebih sabar saat pasangan kita sulit untuk mengungkapkan sesuatu. solusinya sering-seringlah bertanya apa yang dia rasakan di setiap harinya.
Empathy. Ikut merasakan apa yang pasangan kita rasakan. Maksudnya adalah ketika setiap berbuat sesuatu, kita harus aware apakah perbuatan kita/ucapan kita membuat pasangan kita marah, gak suka, cemburu atau bahkan sakit hati. "Kalau saya di posisi Suami/Istriku pasti cemburu, marah atau sakit hati" So, selalu posisikan diri kita jika berada di posisi pasangan kita bagaimana rasanya.
*Cemburu sih wajar.. Tapi....
Sebagai manusia wajar kita merasakan kecemburan, Aisyah Istrinya Nabi Muhammad pun pernah cemburu. Namun yang menjadi boomerang adalah kecemburuan yang berlebihan dengan pasangan kita. Selalu berfikir yang negatif, gak percaya dan bahkan bersikap posesif. Itu akan menjadi masalah yang besar dalam pernikahan. Kita boleh cemburu tapi dalam kadar yang wajar. Percaya dengan pasangan kita, toh di samping kiri dan kanan-nya ada Malaikat Munkar-Nakir yang selalu jagain. Jadi kalau macem-macem dosanya di tanggung Suami/Istri kita, heheee..
*WE TIME...
Luangkan waktu sehari untuk berdua, setelah 6 hari sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Dalam seminggu, jadwalkan sehari saja untuk berlibur berdua. Main ke alam, Nonton bioskop atau bahkan bermalas-malasan berdua dirumah. Jujur.. karena "We Time" itu memang butuh dalam pernikahan. Wie yang tiap senin-sabtu kerja pulang sore dan dika pun sama yang super sibuk pulang hingga malem. terkadang dalam sehari kita ketemunya cuma mau tidur aja. Kebayang dong kalau punya anak, jika tidak dibiasakan meluangkan waktu berdua sibuk dengan aktivitasnya sendiri-sendiri bisa menyebabkan kejenuhan dalam pernikahan. So, Jadwalkan yang guys liburan berdua saja dengan pasangan, Minimal sebulan sekali.
*Ngucapin "Good Night, Love u or Thanks/Sorry"
Setelah menikah kok kita atau pasangan kita gak romantis sih beda saat masih PDKT or pacaran?!. Nah aktivitas sederhana yang sering diambaikan setelah menikah adalah romantis dengan pasangan kita. Ngucapin langsung sebelum tidur "Selamat malem, mimpi yang indah" atau "Love u" di setiap pagi atau mau pergi. Aktivitas yang harus di biasakan setiap harinya sama seperti saat masih pacaran. Bedanya pacaran/PDKT di Whatsapp nah sekarang ngucapin langsung. Jangan salah loh itu ber-impact dalam keeratan hubungan dengan pasangan kita. Ucapkanlah "good morning or good night" lalu di kecup kening suami/istri dan always say "i Love u" .
Jangan gensi saat kita berbuat kesalahan mengucapkan "Maaf" atau saat meminta bantuan ke pasangan kita lalu mengucapkan "Terimakasih" . Terkadang sering di abaikan hal tersebut. Padahal itu penting loh guys. Menciptakan suasana yang nyaman, saling menghargai dan melatih memanage ego kita.
*Setelah menikah Curhat di Sosmed ?!
Usahakan apapun problem dalam rumah tangga atau kekurangan pasangan kita, tidak di share ke public, sekalipun hanya keluhan. Karena situasinya kita sudah berkeluarga, beda saat single. Teman-teman kita atau orang lain bisa saja ber ekspektasi yang macem-macem atau berlebihan atas curhatan kita. Bukannya teman-teman kita/ orang lain ber empati malah bergosip/bernyinyir pernikahan-nya banyak drama. Jadi sebisa mungkin apa yang kita keluhkan di keep tidak di pubish. Solusinya curhat sama Allah, dan komunikasikan yang baik dengan pasangan kita.
*Saat Marah, Apa yang harus dilakukan ?
Dalam kehidupan pernikahan pasti ada waktu dimana pasangan kita berbuat kesalahan besar. Saat iu terjadi, wajar kita marah. Namun adakah yang lebih bijak selain dengan marah? Pernikahan itu belajar mengerti satu sama lain, belajar bijak mengambil keputusan, belajar ekstra sabar dan belajar memanage emosi. So, saat pasangan kita berbuat kesalahan, usahakan calm down (tidak membentak), dengarkan alesannnya kenapa (tidak diam hingga berhari-hari), usahakan lapang dada memaafkannya dan masing-masing intropeksi diri. Kalaupun itu menjadi hal yang susah di lakukan, ingatlah kebaikan-kebaikannya. Dengan mengingat kebaikan-kebaikan-nya insyaAllah hati kita ikhlas memaafkannya.
*Menyesal Menikah....??!!
Jujur wie menyesal menikah kenapa tidak dari dulu, hehehee... Setelah mengetahui setiap aktivitas yang kita kerjakan mendapatkan kebaikan/pahala setelah menikah, menyesal kenapa gak dari dulu menikah, hehheee... Namun Allah sudah kasih waktu yang tepat dengan seseorang yang tepat juga. Alhamdulillah sekarang tinggal mensyukurinya dan istiqamah belajar menjadi istri yang baik lagi.
Sekian opini wie, reminder for me sih, hehee..
Semoga bermanfaat juga bagi teman-teman yang baru menikah atau yang ingin merencakan pernikahan.
“A successful marriage requires falling in love many times, always with the same person.” – Mignon McLaughlin
Komentar
Posting Komentar