Dewi&Dika Journey Part 1
Assalamualaikum,
Wie sedikit ingin sharing tentang Proses Allah yang Maha Baik mempertemukan wie dengan sosok yang baik (InsyaAllah) melalui perjalanan yang cukup panjang dan menakjubkan sehingga kita sepakat untuk MENIKAH.
Sebelumnya alhamdulillah 2 minggu yang lalu wie sudah melangsungkan pernikahan tepatnya 8 Juli 2018 dengan Andhika Mochammad Siddiq yang sering wie panggil kaka.
................................
Awal mulanya tepat 2 tahun yang lalu tahun 2016, wie memutuskan untuk mengubah hidup wie.
Alhamdulillah Allah memberikan hidayah kepada wie untuk lebih mendekatkan diri dengan agama.
Namun saat proses hijrah wie tentu tidaklah mudah, ada keinginan untuk kembali ke masa lalu, tapi lagi-lagi Allah selalu meyakini wie. Saat perjalan hijrah, wie bertemu dengan sosok yang wie anggap sekilas cuma teman SMA dan gak ada sama sekali kepikiran dia jadi suami wie sekarang, heheee..
Beberapa kali Wie ajak dia untuk ikut juga dalam majelis ilmu agama dan beberapa kali juga dia ikut travelling bareng dengan teman2 wie.
Beberapa kali ketemu wie masih gak Ngeh, dia adalah jodoh wie. sampai suatu hari dia mengatakan kalau dia suka sama wie. Jujur saat itu gak kepikiran dan belum ada rasa juga wie suka sama dia. Sebenarnya wie ingin menolak dia menjalin hubungan yang serius, tapi bingung satu sisi wie gak mau kehilangan teman yang asyik diajak ngobrol dan di satu sisi wie belum ada perasaan suka sama dia. Akhirnya dengan spontan wie katakan kalau wie gak mau pacaran dan jika serius kita menikah.
Wie kira dia bakalan mengatakan kita jalani saja sebagai teman (yg artinya dia tidak menerima kesepakatan wie), eh ternyata dia menerima kesepakatan untuk serius dan ingin menikah dengan wie.
Saat itu yang wie rasa, apakah ini suatu tanda dari Allah bahwa dia jodoh wie ? tapi kok se-spontan itu ? Setelah kejadian itu komunikasi wie dengan dia jadi merenggang. Wie gak mau terlalu terbawa perasaan dan wie juga gak mau terlalu berharap dengan dia. Wie sengaja bersikap cuek, bersikap dingin karena wie takut dia bukan yang Allah pilihkan dan selalu menyerahkan semua yang terbaik kepada Allah.
Beberapa bulan kemudian akhirnya dia mengatakan belum sanggup untuk menikahi wie, dengan berbagai macam alesan. pikir saat itu ya mungkin ini jalannya bahwa wie bukan jodohnya. Semenjak itu wie gak ada komunikasi dengan dia.
Beberapa bulan kita ketemu lagi untuk travelling bareng dengan komunitas yang kita bikin.
Ada perasaan cangguh sih pasti, tapi bersikap dingin dan biasa saja, heheee
Sampai wie ada di masa titik down, galau gak jelas karena masa lalu wie juga karena ada sesuatu yang kurang di hidup wie dan tepat saat ulang tahun wie febuari 2017, wie memohon untuk diberi petunjuk dan jodoh yang Allah Pilihkan. dan lagi-lagi dia tiba-tiba muncul memberikan kado kerumah, sebenarnya mungkin bagi dia hanya ngasih kado saja tapi kok perasaan wie mulai bertanya " Apakah ini tanda bahwa dia Jodoh wie yang Allah pilihkan ?"
Beberapa kali wie ragu tapi Allah meyakini wie, hingga saat Ramadan tahun 2017, dia mantap bilang ke papah wie dia serius untuk menikahi wie. Lagi-lagi wie gak boleh excited , wie coba mengendalikan rasa agar tidak kecewa, dan selalu berharap sama Allah diberikan jalan terbaik.
Setelah 3 bulan berlalu dengan segala cobaan untuk kita. wie yang ragu, diapun sama, wie yang masih merasakan penyesalan di masa lalu, dia pun berusaha mengerti wie.
Lagi-lagi Allah yang Maha Baik meyakini kita berdua.
Bulan Desember 2017, kita memutuskan mengadakan lamaran untuk mengenal keluarga satu sama lain dan melangkah lebih serius lagi.
Dari mulai waktu lamaran hingga menuju hari H Pernikahan, Alhamdulillah berbagai macam peristiwa dan cobaan membuat kita malah menjadi yakin satu sama lain.
Sebenarnya jujur saat mendekati hari H pernikahan lah, perasaan suka dan sayang wie ke dia itu muncul. Subhanallah..
Dia yang dari awal sabar dengan sikap dingin dan cuek wie.
Dia yang dari awal selalu perhatian dengan wie padahal wie sama sekali gak perhatian.
Dia yang dari awal sangat pengertian dengan perasaan menyesal wie di masa lalu
Dia yang berkali kali meyakini keluarga wie terutama papah wie
Dia yang banyak menghandle acara pernikahan.
Dia yang selalu setia disamping wie untuk menenangkan wie dan berkata "sabar".
dan sikap itulah akhirnya wie jatuh cinta sama dia dan dengan setulus hati wie yakin bahwa dia adalah imam dalam keluarga kecil wie nanti.
Hingga Alhamdulillah acara pernikahan kita lancar dan sah dia menjadi Suami wie.
Bersyukur tiada henti, Allah memberikan jalan yang terbaik, memberikan moment yang terbaik selepas kesabaran yang kita jalani dan bersyukur alhamdulillah Andhika Mochammad Siddiq menjadi Imam dalam kehidupan wie yang insyaAllah selalu membimbing wie kedalam Ridhonya Allah.
Kaka, inni Uhibukka Fillah..
Komentar
Posting Komentar